![]() |
| Kondisi tanggul Pelindo Muara Baru Penjaringan, Jakarta Utara. Pemkot Jakut. |
Kebocoran pada tanggul Pelindo di kawasan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara kembali memicu kekhawatiran warga pesisir setelah air laut merembes masuk ke area permukiman. Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Utara memastikan kebocoran terjadi akibat usia konstruksi yang telah mencapai satu dekade, sehingga kekuatan material mulai menurun dan tidak lagi optimal dalam menahan tekanan air laut yang terus meningkat.
Kepala Suku Dinas SDA Jakarta Utara, Heria Suwandi, menjelaskan bahwa celah pada bagian sheet pile menjadi titik awal masuknya air laut ke belakang tanggul. Menurutnya, kondisi tersebut muncul karena konstruksi lama mengalami keausan, apalagi kawasan itu kerap terpapar tekanan rob dan korosi air asin dalam intensitas tinggi. Heria memastikan langkah penanganan darurat langsung dilakukan untuk mengurangi jumlah rembesan ke wilayah permukiman sekitar.
Heria menuturkan bahwa petugas SDA telah menggunakan setidaknya 500 karung pasir untuk menyumpal celah sementara agar laju air tidak bertambah besar. Ia menyebut jumlah karung tersebut kemungkinan masih akan bertambah seiring meningkatnya tekanan air laut. Selain itu, pihaknya juga melakukan penambalan pada bagian beton yang sudah berkarat guna memperlambat pergerakan air yang masuk ke balik tanggul.
Meski kondisinya melemah, tanggul tersebut masih mampu menahan tekanan air laut hingga ketinggian 2,65 meter saat pasang purnama. Namun kemampuan ini diperkirakan tidak dapat bertahan lama sehingga perbaikan permanen menjadi kebutuhan mendesak. Dinas SDA telah menyiapkan rencana pembangunan struktur baru sebagai penguatan jangka panjang yang diharapkan mulai berjalan dalam anggaran 2026 dan rampung pada 2027.
Heria menjelaskan perbaikan permanen berpotensi dilakukan dengan menambah konstruksi baru di sisi luar menggunakan metode spun pile, seperti sistem yang telah diterapkan di Pelabuhan Nizam Zachman. Ia menilai kebocoran ini dipicu faktor gabungan, mulai dari tekanan air laut yang meningkat, korosi material akibat paparan klorin, kenaikan muka air laut, hingga penurunan permukaan tanah atau land subsidence.
Segmen tanggul yang mengalami kebocoran diperkirakan mencapai panjang 500 meter dari total 2 kilometer jalur tanggul yang membentang dari area Batang hingga titik pertemuan dengan tanggul milik Kementerian PUPR. Petugas SDA juga turut menangani limpasan air laut yang terjadi di Pelabuhan Nizam Zachman, terutama karena elevasi dermaga yang lebih rendah dibandingkan tinggi rob saat pasang besar.
Ketua RT 15 Penjaringan, Dewi, mengungkapkan bahwa kondisi tanggul yang menua memang telah lama meresahkan warga karena air laut kerap masuk ke permukiman pada saat pasang tinggi. Ia berharap perbaikan cepat dilakukan agar warga tidak kembali terdampak banjir rob yang mengganggu aktivitas sehari-hari di kawasan pesisir.
Rembesan air akibat kebocoran tanggul tersebut telah berdampak pada sedikitnya tujuh RT, yakni RT 04, 05, 06, 11, 12, 14, dan 15. Warga berharap pemerintah dapat mempercepat penanganan agar kawasan permukiman tidak terus menerus direndam air laut setiap kali terjadi pasang maksimum.
