Ketua DPW AMAN Sultra, Firman Adhyaksa, menilai langkah Pemda membuka akses penerbangan luar negeri tersebut sebagai terobosan besar untuk memperkuat konektivitas dan ekonomi daerah. Menurutnya, rute baru ini bisa mendongkrak sektor pariwisata, perdagangan, dan investasi di Sultra.
“Kami mendukung penuh kebijakan ini, tapi perlu dipastikan semua infrastruktur dan strategi ekonominya siap. Jangan sampai langkah besar ini justru menimbulkan persoalan baru,” ujar Firman dalam keterangannya, Sabtu (9/11/2025).
Peluang Ekonomi dan Wisata
DPW AMAN Sultra menilai rute Guangzhou–Kendari bisa membuka peluang besar bagi masuknya wisatawan asing serta mempercepat arus barang ekspor. Komoditas unggulan seperti hasil perikanan, pertanian, dan produk UMKM berpotensi lebih cepat menembus pasar Tiongkok dan negara lain.
Konektivitas udara langsung juga diyakini dapat memperkuat hubungan dagang antara pelaku usaha Sultra dan mitra internasional.
Tantangan Infrastruktur dan SDM
Meski mendukung, AMAN Sultra mengingatkan agar Pemda tidak terburu-buru. Mereka menyoroti pentingnya kesiapan Bandara Haluoleo sebagai bandara internasional, termasuk fasilitas imigrasi, karantina, dan keamanan penerbangan.
Selain itu, peningkatan sumber daya manusia lokal dinilai krusial agar masyarakat bisa ikut menikmati manfaat ekonomi dari kebijakan ini.
“Jangan sampai kebijakan besar ini hanya menguntungkan segelintir pihak tanpa memberi dampak langsung bagi masyarakat,” tegas Firman.
Dorongan Kolaborasi dan Pengawasan Publik
DPW AMAN Sultra juga mendorong pemerintah untuk melibatkan berbagai pihak — mulai dari akademisi, pelaku usaha, komunitas lokal, hingga organisasi kepemudaan — dalam perencanaan dan pengawasan kebijakan penerbangan internasional tersebut.
Mereka menilai kolaborasi lintas sektor sangat penting agar kebijakan tidak hanya bersifat seremonial, tapi benar-benar berdampak pada kemajuan ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat Sultra.
