Ad
Scroll untuk melanjutkan membaca
Ad

Internalisasi Nilai Dasar Perjuangan sebagai Spirit Kader HMI

 


Oleh: Ali Loilatu

Nilai dasar perjuangan sebagai ideologi himpunan yang memiliki interprestasi yang melekat kuat dalam diri kader HMI, spirit perjuangan yang di gagas berdasarkan perintah” dan kewajiban sebagaimana yang termaktub dalam pasal 4 Tujuan HMI, Proses memasukan nilai ke dalam diri seseorang sampai nilai itu menjadi karakter.


Melihat proses yang panjang HMI lahir sebagai organisasi yang memiliki tujuan serta 

misi yang jelas mengawal misi keummatan dan keindonesiaan sebagai aspek upaya 

untuk menjaga kebangsaan kita dari belenggu penindasan terhadap kaum mustadafin 

dari kaum mustakbirin 


Fakta serta realita bercermin dari proses yang panjang bahwa himpunan hampir sudah 

memasuki usia yang begitu tua matang secara historis.


Dari tahapan serta penjelasan yang saya pahami dari Nilai Dasar perjuangan adalah bentuk representasi kader sebagai “Khalifah fil ard” yang harus memegang amanah di muka bumi serta menjadi manusia yang di beri tanggung jawab untuk menjaga nilai keadilan dan kebenaran 


Nilai dasar perjuangan juga memiliki nilai”penting yang termaktub di dalamnya mengukur manusia berdasarkan BASYAR INSAN dan AN-NAS 

bahwa Basyar mengacu pada manusia sebagai mahluk biologis yang memiliki kebutuhan fisik yaitu lapar haus tidur dan sifat”lainnya seperti manusia lain


Dalam alqur’an di sebutkan kata Basyar sering di gunakan untuk menegaskan bahwa para nabi pun seorang manusia biasa yang memiliki sifat fisik seperti manusia lainnya, Sedangkan sifat manusia di ukur berdasarkan insan berarti mencakup sisi moral tanggung jawab. An-nas itu sendiri mencakup manusia dalam konteks sosial atau kelompok 


Manusia sebagai subjek perubahan yang memandang secara universal kritis membaca 

realitas mampu menganalisis ketidakadilan dan bergerak melakukan transformasi 

sosial.


Landasan Konseptual transformasi sosial dalam ideologi himpunan memiliki dimensi teologis bukan hanya sekedar berbicara gerakan politik atau sosial saja tetapi bagian” yang mengangkat harkat manusia, menyempurnakan kemuliaan ciptaan Allah dan menjalankan misi amar ma’ruf nahi mungkar 


Artinya perubahan sosial adalah ibadah dan amanah ilahi Dimensi humanistik menempatkan manusia sebagai subjek utama transformasi perubahan sosial yang bertujuan untuk memanusiakan manusia menghapus penindasan serta mengembangkan potensi manusia.


Sebagai organisasi kaderisasi tertua dan terbesar di Indonesia, HMI tidak hanya melahirkan intelektual, tetapi juga pribadi-pribadi yang memiliki integritas, keimanan, serta komitmen sosial yang kokoh. Di sinilah NDP memainkan peran strategis. Nilai dasar yang digali dari ajaran Islam, realitas sosial, dan semangat kebangsaan ini menjadi dasar bagi kader untuk tumbuh menjadi insan yang berilmu, berdaya guna, dan berakhlak.


Di tengah arus materialisme, pragmatisme, dan kompetisi yang tanpa batas, internalisasi NDP bukan sekadar proses akademik dalam forum perkaderan. Ia merupakan proses penyadaran yang mendalam—bagaimana kader HMI melihat dirinya sebagai bagian dari umat dan bangsa, bagaimana ia menempatkan pengetahuan sebagai alat perubahan, serta bagaimana ia memaknai perjuangan sebagai panggilan moral.


Kader HMI harus kembali meneguhkan bahwa perjuangan bukan hanya slogan dalam ruang-ruang diskusi; ia adalah tindakan nyata yang lahir dari pemahaman mendalam terhadap nilai-nilai keislaman, kemanusiaan, dan keadilan. Spirit inilah yang menjadi pembeda antara kader HMI dengan kaum intelektual lainnya. Nilai tauhid, keadilan, kebebasan, kebersamaan, dan tanggung jawab adalah pilar yang seharusnya terus hidup dalam pikiran, sikap, dan gerakan.


Lebih dari itu, internalisasi NDP juga merupakan upaya mengembalikan semangat keikhlasan dan independensi dalam perjuangan. HMI harus tetap menjadi rumah bagi kader yang kritis, progresif, dan tidak mudah tunduk pada kepentingan pragmatis. Kader harus hadir di tengah masyarakat sebagai agen perubahan, penjaga moral, sekaligus pelopor kemajuan.


Di masa kini, ketika tantangan kebangsaan semakin kompleks—mulai dari krisis karakter, disrupsi digital, kesenjangan sosial, hingga melemahnya etika publik—spirit perjuangan kader HMI harus semakin kuat. Internal NDP menjadi momentum untuk meneguhkan kembali siapa diri kita, untuk apa kita berjuang, dan ke mana arah gerakan ini harus dibawa.


Akhirnya, internalisasi nilai-nilai dasar perjuangan bukan hanya kebutuhan organisasi, tetapi kebutuhan setiap kader agar tetap mampu menjawab tantangan zaman. HMI harus terus melahirkan kader yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat secara moral dan kokoh secara spiritual. Karena hanya dengan itulah, kader HMI mampu menjadi pelopor peradaban dan pilar perubahan bagi umat dan bangsa.


Baca Juga
Berita Terbaru
  • Internalisasi Nilai Dasar Perjuangan sebagai Spirit Kader HMI
  • Internalisasi Nilai Dasar Perjuangan sebagai Spirit Kader HMI
  • Internalisasi Nilai Dasar Perjuangan sebagai Spirit Kader HMI
  • Internalisasi Nilai Dasar Perjuangan sebagai Spirit Kader HMI
  • Internalisasi Nilai Dasar Perjuangan sebagai Spirit Kader HMI
  • Internalisasi Nilai Dasar Perjuangan sebagai Spirit Kader HMI
Posting Komentar